Jalur Kereta Medan–Binjai Kembali Beroperasi: Begini Kondisi Terbarunya
Setelah sempat terhenti karena banjir besar yang melanda sejumlah wilayah di Kota Medan, jalur kereta Medan–Binjai akhirnya kembali beroperasi dan disambut lega oleh masyarakat. Rute ini merupakan salah satu jalur transportasi penting yang menghubungkan dua kota besar di Sumatera Utara, sehingga operasionalnya memiliki dampak besar terhadap mobilitas harian warga, terutama pekerja, mahasiswa, dan pedagang. NERAKA888
Pemulihan layanan ini tidak terjadi begitu saja. Setelah banjir surut, petugas dari PT KAI dan tim lapangan bekerja dari pagi hingga malam untuk memastikan jalur tersebut aman digunakan kembali. Begitu akhirnya dibuka kembali, warga langsung memanfaatkan layanan ini untuk memulihkan aktivitas mereka yang sempat terhenti.
Mengapa Jalur Medan–Binjai Sempat Lumpuh?

Banjir yang meluas pada awal Desember 2025 menyebabkan sejumlah titik rel terendam. Di beberapa lokasi, air mencapai tinggi yang membahayakan struktur bantalan rel, sinyal, dan kabel sistem persinyalan.
Beberapa penyebab utama terganggunya jalur ini antara lain:
1. Genangan Air di Atas Rel

Hujan ekstrem membuat air mengalir dari kawasan perumahan dan parit-parit menuju area rel. Rel yang terendam menyebabkan kereta tidak bisa lewat karena risiko anjlok meningkat.
2. Lumpur dan Sampah Menumpuk

Banjir membawa lumpur dan sampah yang menempel di bantalan rel. Ini membuat permukaan menjadi licin dan kotor, sehingga butuh pembersihan besar-besaran.
3. Kerusakan Pada Sistem Persinyalan

Plint dan instalasi listrik yang berada di dekat rel ikut terendam, sehingga sinyal kereta tidak dapat bekerja dengan baik. Sistem harus dicek ulang secara manual untuk memastikan tidak ada gangguan.
4. Beberapa Titik Longsor Kecil

Di dekat jalur perlintasan dataran rendah, terjadi erosi ringan pada tanah pendukung bantalan. Meski tidak parah, tetap harus diperbaiki agar tidak membahayakan perjalanan.
Karena faktor-faktor ini, rute Medan–Binjai terpaksa dihentikan sementara demi keselamatan.
Pemulihan Jalur: Kerja Cepat Setelah Air Surut
Setelah banjir mulai mereda, PT KAI bersama sejumlah instansi turun langsung membersihkan area rel. Proses ini berlangsung cukup cepat dan terkoordinasi.
1. Pembersihan Rel dan Bantalan

Petugas mengangkut lumpur menggunakan alat berat dan menyapu manual area rel. Ratusan karung sampah diangkut dari sekitar jalur.
2. Pemeriksaan Level Tanah dan Kestabilan Bantalan

Tim teknik memeriksa apakah rel masih pada posisi standar atau mengalami pergeseran. Jika pergeseran melebihi toleransi, rel harus dipasang ulang.
3. Perbaikan Sistem Persinyalan

Teknisi listrik memperbaiki dan menguji sistem persinyalan sebelum kereta kembali diizinkan lewat. Sinyal yang rusak diganti dengan komponen baru.
4. Uji Coba Kereta Dinas

Sebelum dibuka untuk publik, satu unit kereta dinas dijalankan untuk memastikan semuanya aman. Setelah beberapa kali uji coba berjalan lancar, jalur akhirnya dinyatakan kembali siap beroperasi.
Bagaimana Kondisi Terbaru Jalur Medan–Binjai?
Kembalinya jalur ini membawa angin segar bagi warga karena kondisi terbaru jauh lebih baik dari sebelumnya. Berikut beberapa perubahan dan kondisi real di lapangan:
1. Rel Sudah Bersih dan Stabil

Rel yang sebelumnya tertutup lumpur kini telah dibersihkan total. Bantalan rel diperbaiki di beberapa titik yang turun akibat tekanan air.
2. Sinyal Sudah Normal

Seluruh sistem persinyalan kini kembali aktif. Kereta dapat beroperasi dengan aman tanpa gangguan teknis.
3. Perjalanan Lebih Lancar

Setelah dibuka, perjalanan kereta dari Medan ke Binjai dan sebaliknya berjalan lancar. Waktu tempuh kembali normal sekitar 25–30 menit.
4. Jadwal Kembali Beroperasi Seperti Biasa

Kereta komuter berjalan pada jadwal reguler. Penumpang bisa kembali mengandalkan transportasi ini untuk aktivitas kerja, sekolah, atau berdagang.
5. Kebersihan Stasiun Meningkat

Beberapa stasiun seperti Stasiun Binjai dan Stasiun Medan dilakukan pembersihan besar-besaran. Sampah sisa banjir dan lumpur dibersihkan agar penumpang merasa aman dan nyaman.
Antusiasme Warga Setelah Jalur Dibuka

Kembalinya jalur ini membuat banyak warga merasa lega. Banyak pekerja harian yang sebelumnya terpaksa menggunakan angkot atau ojek dengan biaya lebih mahal akhirnya bisa kembali menggunakan kereta yang lebih murah dan cepat.
Beberapa reaksi warga yang umum:
- “Akhirnya bisa ke kantor tanpa telat lagi.”
- “Kalau naik kereta lebih hemat, apalagi habis banjir begini ekonomi lagi sensitif.”
- “Kami sudah nunggu ini buka, karena anak-anak sekolah butuh transport yang pasti.”
Penumpang juga merasa senang karena petugas memberikan perhatian ekstra pada keselamatan selama beberapa hari pertama pembukaan.
Tantangan yang Masih Harus Diwaspadai
Meski jalur sudah kembali normal, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Hujan Masih Bisa Mengancam

Cuaca belum benar-benar stabil. Jika hujan ekstrem kembali turun, genangan bisa terjadi lagi.
2. Beberapa Area Drainase Masih Bermasalah

Drainase di sekitar rel masih butuh pengerukan lebih dalam agar air dapat mengalir dengan cepat.
3. Penumpukan Penumpang

Selama beberapa hari pertama, jumlah penumpang melonjak karena banyak yang kembali menggunakan kereta. Hal ini bisa menyebabkan antrean panjang di jam sibuk.
Upaya Antisipasi Banjir Selanjutnya
Untuk menghindari gangguan serupa, beberapa langkah sedang dipersiapkan:
- pemasangan pompa air tambahan di titik rawan
- pemeriksaan drainase lebih sering menjelang musim hujan
- perbaikan tanggul kecil di dekat jalur
- peningkatan patroli area rel oleh petugas
Langkah-langkah ini diharapkan bisa menjaga jalur tetap aman walaupun hujan deras kembali turun.
Kesimpulan
Kembalinya operasi jalur kereta Medan–Binjai merupakan kabar baik bagi warga di tengah kondisi kota yang masih dalam masa pemulihan pasca banjir. Selain mempermudah mobilitas, transportasi ini juga menjadi opsi murah dan cepat bagi ribuan penumpang setiap harinya.
Meski kondisi sudah jauh lebih baik, kewaspadaan tetap diperlukan. Pemerintah dan PT KAI terus berupaya menjaga stabilitas jalur, sementara warga diharapkan tetap berhati-hati dan mengikuti informasi resmi jika terjadi cuaca buruk.
Dengan kerja sama antara masyarakat dan pemerintah, jalur vital ini diharapkan terus beroperasi stabil hingga kondisi kota benar-benar pulih.