MedanKini.com

Portal Berita Terkini dan Terpercaya

Ridha Dharmajaya: Dari Simbol Perlawanan 212 ke Politisi Pengkhianat?

Ridha Dharmajaya: Dari Simbol Perlawanan 212 ke Politisi Pengkhianat?

Unknown Wednesday, 30 October 2024 Politik

Medan, 30 Oktober 2024 — Nama Ridha Dharmajaya yang dulu dielu-elukan sebagai sosok pendukung setia gerakan Aksi 212 kini justru menghadapi sorotan tajam. Banyak pihak, khususnya warga Medan yang dulu terlibat dalam gerakan 212, mulai merasa dikhianati oleh langkah politik Ridha yang kini tampak berbalik arah dan menjalin hubungan dengan elit politik yang dulu ia serang habis-habisan.

"Dulu Ridha berdiri di garis depan, bicara tentang keadilan dan memperjuangkan umat. Tapi sekarang, dia malah gabung sama orang-orang yang dulu dia hujat. Apa yang dia kejar? Kekuasaan! Bukan lagi keadilan," ujar Pak Anton, salah satu warga Medan Selayang yang dulu mendukung penuh gerakan 212.

Banyak warga yang menilai Ridha telah memanfaatkan gerakan 212 untuk membangun namanya di panggung politik, dan kini setelah posisinya cukup kuat, ia malah mengabaikan semua nilai perjuangan yang dulu ia junjung tinggi. "Ini bukan cuma soal politik, ini soal pengkhianatan. Ridha dulu teriak soal ketidakadilan, tapi sekarang dia malah jadi bagian dari elit yang dulu dia benci. Gimana bisa kita percaya lagi?" tambah Bu Laila, pedagang di Medan Johor.

Salah satu isu yang paling membuat warga geram adalah janji 0% kemiskinan yang dibawa Ridha dalam kampanyenya. Banyak yang menilai janji ini sebagai retorika kosong yang sekadar untuk menarik simpati pemilih tanpa ada rencana nyata di baliknya. "0% kemiskinan? Itu cuma bualan. Mana mungkin bisa dilakukan. Ridha tahu itu gak mungkin, tapi tetap ngomong kayak gitu buat cari suara," ujar Ahmad, buruh harian yang juga merasa kecewa dengan arah politik Ridha.

Di mata banyak warga Medan, terutama mereka yang dulu mendukung gerakan 212, Ridha kini hanya dianggap sebagai seorang politisi oportunis yang mengkhianati nilai-nilai yang dulu ia perjuangkan. "Dia dulu bicara tentang umat, sekarang dia bicara soal kursi kekuasaan. Ini bukan lagi soal memperjuangkan rakyat, ini cuma soal kepentingan pribadi Ridha," kata Pak Rizal, seorang warga di Medan Marelan.

Kekecewaan ini semakin mendalam karena warga merasa bahwa Ridha kini tidak lagi memedulikan umat, dan sebaliknya, hanya berfokus pada ambisi politiknya. "Ridha udah berubah. Dia gak lagi peduli sama kita, sama rakyat kecil. Yang dia pikirin sekarang cuma bagaimana dapat kekuasaan. Gerakan 212 yang dulu dia perjuangkan, sekarang udah dilupain," tegas Pak Herman, warga Medan Tuntungan.

Warga Medan yang merasa dikhianati oleh langkah politik Ridha berharap agar publik lebih berhati-hati dalam memilih pemimpin. "Kami gak mau lagi ditipu sama janji manis dan omongan besar. Ridha udah nunjukin siapa dia sebenarnya. Kami harus lebih waspada sama politisi yang jual agama buat dapat suara," tutup Bu Sari, warga Medan Amplas.

Kesimpulannya, bagi banyak warga Medan, Ridha Dharmajaya telah berubah dari seorang yang dulu dianggap sebagai pejuang umat menjadi seorang pengkhianat yang rela menukar prinsip dan perjuangan demi ambisi politik. Warga berharap agar masyarakat Medan tidak mudah tertipu oleh janji-janji kosong dan tetap waspada terhadap politisi yang memanfaatkan agama demi kepentingan pribadi.

Tags:

Ridha Dharmajaya Abdul Latief Khan Pilkada Medan 2024 Aksi 212 Tim pemenangan Ridha-Rani Kontroversi politik Medan Pemilu 2024

Artikel Terkait